CARA MENGATUR KEUANGAN

Pembacaan Alkitab: Luk. 6:38; 2 Kor. 9:6; 1 Tim. 6:7-10; Mal. 3:10; Ams. 11:24; Flp. 4:15-19

HARUS MENGATUR KEUANGAN SESUAI DENGAN PRINSIP ALLAH

Cara orang Kristen mengatur keuangan sama sekali berbeda dengan cara orang dunia. Cara orang dunia ada­lah menyimpan, tetapi cara orang Kristen adalah memberi. Allah memberi janji kepada kita bahwa kita bisa hidup tanpa kekurangan di dunia ini. Burung-burung di udara tidak kekurangan makanan; bunga bakung juga tidak kekurangan pakaian yang indah; demikian pula, anak-anak Allah tidak akan ke­kurangan sandang pangan. Kalau anak-anak Allah sam­pai mengalami kekurangan, tentu ada sebabnya, ada penyakitnya. Setiap saudara saudari yang mengalami kesukaran dalam masalah penghasilan, pasti dikarena­kan cara mengatur keuangan mereka tidak menurut prinsip Allah. Sebab itu, setiap anak Allah harus belajar mengatur keuangan.

BERILAH DAN KAMU AKAN DIBERI

Alkitab memperlihatkan satu prinsip utama kepada kita: Kalau ingin berkelimpahan, harus memberi; kalau ingin miskin, simpanlah, tahanlah. Siapa saja yang hanya memikirkan dirinya sendiri, pasti akan menjadi orang miskin; tetapi siapa saja yang belajar memberi kepada orang, pasti akan berkelimpahan. Ke­nyataannya memang demikian, sebab Allah berfirman demikian. Bila Anda ingin terhindar dari kemiskinan, Anda harus selalu memberi. Semakin Anda memberi kepada orang, Allah pun semakin memberi kepada Anda.

Saudara saudari, sejak permulaan Anda menjadi orang Kristen, Anda harus mempelajari satu pelajaran dasar dalam hal memakai uang. Kalau cara orang dunia adalah pengeluaran diukur dengan penerimaan, tetapi kita adalah penerimaan diukur dengan pengeluaran. Jadi, berapa yang Anda keluarkan, berapa pula yang Anda terima. Sebab itu, semua orang yang cinta uang, semua orang yang kikir, adalah orang-orang yang tidak mungkin menerima uang dari Allah, tidak mungkin menerima suplai Allah. Allah hanya mau menyuplai keperluan semacam orang, yaitu orang yang mau memberi. Ketika Allah memberi kepada manusia, Ia sama sekali tidak kikir, melainkan sangat lapang dada. Cawan Allah selamanya melimpah-ruah, Ia tidak pernah pelit dan picik. Firman-Nya mengatakan, kalau Ia mem­beri kepada kita, pasti dengan suatu takaran yang baik, yang dipadatkan dan diguncang. Kebanyakan penjual beras tidak mau menggoncangkan takarannya, setelah ditakar sebentar, lalu cepat-cepat dituang. Tetapi Tuhan berkata, “Takaran-Nya dipadatkan dan diguncang, bahkan sampai tumpah keluar.” Hanya saja selanjutnya Ia berkata, “Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan di­ukurkan kepadamu.” Kalau Anda memberi kepada orang dengan kikir, maka ketika Allah menggerakkan orang untuk memberi kepada Anda, Ia pun menghitungnya dengan ketat bagi Anda.

Berilah dan kamu akan diberi. Banyak orang yang sama sekali tidak belajar memberi, tetapi selalu meng­hendaki Allah mengabulkan doanya. Anda harus mem­beri dulu, baru Anda bisa memperoleh. Sebab itu, tak peduli kapan saja, jika tidak ada orang yang memberi kepada Anda, itu pasti karena beberapa hari ini Anda telah lalai dalam memberi kepada orang. Bila Anda ada masalah dalam hal memberi, niscaya Anda akan mengalami kekurang­an.

CARA ORANG KRISTEN MENGATUR KEUANGAN

Cara orang Kristen mengatur keuangan bukanlah menggenggamnya dalam tangan. Semakin Anda meng­genggamnya, uang itu akan semakin mati; semakin Anda menggenggamnya, uang itu akan semakin le­nyap, ibarat air menguap. Tetapi, semakin Anda mem­beri, ia akan semakin banyak. Kalau anak-anak Allah semua mau belajar memberi, niscaya Allah akan menya­takan mujizat-Nya di mana-mana. Bagaimanapun bila anak-anak Allah menggenggam uang dalam tangan me­reka, mereka akan menjadi orang miskin. Siapa saja yang selalu memegang uang di tangan, tidak mau mem­beri, ia tidak akan dipercayai Allah. Semakin Anda memberi, Allah akan semakin memberi kepada Anda.

Anda harus meletakkan diri Anda ke dalam firman Allah, jika tidak, Allah tidak berdaya menggenapkan firman-Nya atas Anda. Anda harus terlebih dulu menye­rahkan diri kepada Allah, kemudian senantiasa mem­berikan uang keluar, agar Allah dapat menyuplai Anda.

Pertanyaan:

  1. Bagaimana cara orang Kristen mengatur keuangan?
  2. Mengapa ada orang Kristen yang hidupnya selalu berkekurangan?
  3. Mengapa kita perlu belajar memberi? Bagaimana cara memberi yang benar?
  4. Apa janji Allah terhadap orang yang memberi dengan sukacita?

Referensi: Cara Mengatur Keuangan, Watchman Nee, Yayasan Perpustakaan Injil