Pembacaan Alkitab: Rm. 7:15 – 8:1-2
Setelah seseorang percaya Tuhan, sebenarnya ia sudah boleh dengan segera beroleh kelepasan dari dosa. Namun keadaan ini belum tentu merupakan pengalaman yang dimiliki oleh setiap orang yang percaya Tuhan. Banyak orang, setelah beroleh selamat tidak saja belum beroleh kelepasan dari dosa, malahan seringkali terjerumus ke dalam dosa dan kejahatan. Memang mereka sudah diselamatkan dan menjadi milik Tuhan, di dalam mereka sudah ada hidup yang kekal; tetapi mereka masih sering diganggu oleh dosa, sehingga mereka tidak dapat melayani Tuhan sesuai dengan minat yang ada pada diri mereka.
Dosa merupakan suatu hukum (Rm. 7:15-25). Apakah hukum itu? Secara umum hukum berarti sesuatu yang terus-menerus berlangsung demikian, tanpa pengecualian; dan hukum itu memiliki kekuatan. Kekuatan hukum adalah sesuatu yang spontan, tidak perlu dikerjakan oleh usaha manusia. Asalkan sesuatu itu adalah hukum, ia pasti memiliki kekuatan. Roma pasal 7 menunjukkan kepada kita, betapa Paulus mendambakan kemenangan. Ia sangat ingin tidak berbuat dosa, dan sebaliknya dapat melakukan perkara-perkara yang diperkenan Allah. Ia tidak ingin berbuat dosa dan gagal, tetapi akhirnya ia mengakui bahwa tekadnya tidak berguna.
Sebab-musabab kegagalan Paulus pada awalnya ialah karena ia selalu menggunakan tekadnya untuk ”berkehendak” atau ”bertekad”. Hingga ayat 21, barulah mata Paulus tercelik, ia nampak bahwa musuh — dosa — yang hendak ia tanggulangi tak lain ialah suatu hukum. Setelah ia nampak ini, ia hanya dapat mengeluh, ”Aku, manusia celaka! Siapa yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Sekarang ia baru menyadari bahwa tekadnya tidak dapat mengalahkan hukum dosa.
Jalan kemenangan ialah dibebaskan atau dilepaskan dari hukum dosa dan hukum maut (Rm. 8:1-2). Sebab itu, untuk mengalahkan dosa sedikit pun tidak perlu membuang tenaga. Ketika hukum dosa menyuruh kita berbuat dosa, saat itu kita tidak membuang tenaga; demikian pula, ketika hukum Roh yang memberi hidup membebaskan kita dari dosa, kita pun tidak perlu membuang tenaga. Kemenangan yang tanpa membuang tenaga barulah kemenangan yang sejati. Karena hukum Roh yang memberi hidup dapat mengekspresikan dirinya sendiri, kekuatannya jauh melampaui hukum dosa dan hukum maut.
Apabila saudara saudari dapat nampak hal ini, mereka pasti beroleh kelepasan dari dosa. Alkitab tidak mengatakan kita harus mengalahkan dosa dengan tekad; Alkitab berkata bahwa kita beroleh kelepasan dari dosa. Sebagaimana yang dikatakan di sini, ”Hukum Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.” Hukum Roh yang memberi hiduplah yang mengeluarkan kita sehingga kita dilepaskan dari hukum dosa dan hukum maut; hukum dosa dan hukum maut masih berada di sini, namun sasarannya telah tiada.
Setiap orang yang telah diselamatkan harus nampak jalan kelepasan: Pertama, harus nampak bahwa dosa di atas diri kita adalah suatu hukum. Tanpa nampak ini, yang berikutnya tidak bisa dikatakan. Kedua, harus nampak bahwa tekad manusia tidak mampu mengalahkan hukum dosa. Ketiga, harus nampak bahwa Roh Kudus juga suatu hukum dan hukum ini dapat membebaskan kita dari hukum dosa.
Bagi saudara saudari yang baru percaya, lebih cepat mengetahui jalan kelepasan ini lebih baik. Sebenarnya tidak perlu tertunda sampai beberapa tahun baru mengetahui jalan kelepasan, juga tak perlu setelah menderita banyak luka baru beroleh kelepasan. Banyak saudara saudari telah menempuh jalan yang sia-sia, banyak saudara saudari yang mengalirkan air mata karena kegagalan. Bila Anda ingin lebih sedikit mengalami kepahitan, lebih sedikit mengalirkan air mata, maka sejak semula sudah harus nampak bahwa jalan pertolongan dan kelepasan ini, ialah ”hukum Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kita dalam Kristus.” Hukum ini demikian sempurna dan berkekuatan, ia mampu menyelamatkan kita sampai kepada akhirnya; tanpa bantuan kita. Hukum ini dengan sendirinya akan melepaskan kita dari dosa, menguduskan kita dan membuat kita penuh dengan hayat.
Semoga Allah mencelikkan mata kita, sehingga kita nampak dengan jelas jalan kelepasan dan rahasia kemenangan ini. Dan sejak permulaan kita sudah menempuh jalan yang lurus ini!
Pertanyaan:
- Mengapa orang Kristen masih bisa terjerumus ke dalam dosa dan kejahatan?
- Dapatkah kita berdasarkan tekad terlepas dari dosa? Mengapa?
- Apakah jalan kemenangan dari hukum dosa dan hukum maut? Jelaskan.
- Bagaimana agar mengalami kelepasan dari hari ke hari?
Referensi: Kelepasan, Watchman Nee, Yayasan Perpustakaan Injil