MENYANYI

Pembacaan Alkitab: Mzm. 104:33; Ef. 5:19; Mat. 26:30; Kis. 16:25

                 Setelah seseorang percaya Tuhan, ia perlu belajar menyanyi. Dalam Alkitab bukan hanya ada nubuat, sejarah, ajaran, dan perintah, tetapi juga ada nyanyian. Nyanyian merupakan pengutaraan yang paling lembut dan halus dari perasaan manusia. Allah menghendaki kita memiliki perasaan yang halus dan lembut, sebab itu di dalam Alkitab Allah memberi kita berbagai nyanyian, antara lain Kitab Mazmur, Kidung Agung, dan Ratapan.

              Setiap nyanyian yang memenuhi syarat tentu memiliki tiga unsur. Jika kekurangan salah satu dari ketiga unsur tersebut itu bukanlah nyanyian yang baik.

                Pertama, harus memiliki dasar kebenaran. Nyanyian yang sesuai dengan unsur lainnya, keliru dalam kebenarannya. Jika menyuruh anak-anak Allah menyanyikan nyanyian yang demikian, itu berarti menaruh mereka ke dalam kekeliruan, dan menyuruh mereka datang ke hadirat Allah dengan kekeliruan, itu tidaklah layak. Jika di dalam nyanyian terdapat kekeliruan kebenaran, hal itu membuat mereka tidak lebih dari menipu dirinya sendiri, sehingga mustahil menjamah realitas. Kita hanya bisa menghadap Allah di dalam kebenaran, baru bisa menjamah realitas.

               Kedua, nyanyian harus pula memiliki bentuk dan konstruksi nyanyian. Misalnya, nyanyian yang dimuat di dalam Mazmur, semuanya mempunyai cita rasa nyanyian, bukan cita rasa khotbah atau pendalaman Alkitab. Susunan dan pengutaraan dalam setiap nyanyian adalah sangat lembut, sambil mencurahkan maksud Allah ke dalam kalimat-kalimat pemazmur.

                Ketiga, sebuah nyanyian juga harus memiliki kontak rohani, yaitu harus dapat menjamah realitas rohani. Dengan kata lain, kalau sebuah nyanyian itu menangis, haruslah menangis; kalau senang, haruslah senang. Ketika ia mencurahkan sesuatu, haruslah membuat kita merasakan sesuatu itu. Perasaan nyanyian seharusnya riil dan menjamah realitas rohani.

                Sebuah nyanyian harus tepat dalam kebenaran, mempunyai konstruksi nyanyian, dan bisa membuat penyanyinya menjamah realitas rohani, menjamah apa yang terkandung di dalam syair-syairnya. Ketiga syarat itu harus lengkap terpenuhi, barulah dapat disebut nyanyian yang bagus.

                Nyanyian dapat kita bagi menjadi empat kategori. Kategori pertama, nafiri Injil, dikhususkan bagi penginjilan, meliputi perasaan dosa, kedudukan orang dosa, kasih sayang Allah, kebenaran dan keadilan Allah, penebusan salib, bertobat, percaya . . . dan sebagainya. Kategori kedua, puji-pujian. Sejak kita beroleh selamat, di dalam kita sudah ada sukacita yang berasal dari surga. Maka, di dalam kita pun meluap syukur dan puji yang membubung ke surga. Makin maju kita di perjalanan rohani, makin tambah pula kita mengenal kasih sayang Allah, kebenaran Allah, karunia Allah, kemuliaan Allah, sehingga dengan sendirinya pujian kita tidak putus-putusnya mengalir keluar dari hati dan mulut kita. Nyanyian golongan ini meliputi segala pujian kita terhadap Tuhan dan Allah.

                Kategori ketiga, Kristus sebagai hayat. Tujuan Allah menebus kita tidak lain menghendaki kita memperhidupkan hayat Kristus di dalam hidup kita sehari-hari. Ketika Kristus berada di bumi, melalui tubuh jasmani-Nya, Ia telah memperhidupkan Allah di dalam hidup-Nya. Sejak Ia bangkit dan terangkat ke surga, Tubuh-Nya adalah gereja. Kini melalui gereja, Ia akan memperhidupkan diri-Nya. Kategori keempat, hidup gereja. Ini mencakup kehidupan orang Kristen sehari-hari, termasuk keadaan, pekerjaan, dan urusan sehari-hari. Jenis nyanyian ini meliputi bersidang, pernikahan, perjamuan kasih, rumah tangga, anak-anak, penyakit, dan lain-lain.

                Nyanyian orang Kristen membuat kita memiliki perasaan rohani yang halus. Semoga kita memiliki sedikit pelajaran di hadirat Allah. Bila kita bisa dengan perasaan yang lembut menghampiri Allah, niscaya kita dapat lebih akrab bersekutu dengan Allah. Syukur kepada Allah, karena kelak di alam kekekalan, semua perasaan akan halus lembut. Kita tahu bahwa pujian di surga lebih banyak daripada doa di bumi. Berdoa itu akan berlalu, namun di alam abadi akan penuh puji-pujian. Pada hari itu, semua perasaan akan berubah menjadi halus dan lembut; hari itu adalah hari yang paling manis dan paling menggirangkan.

Pertanyaan:

  1. Mengapa umat Allah perlu menyanyi?
  2. Apa saja kriteria suatu nyanyian yang baik?
  3. Sebutkan beberapa kategori nyanyian?
  4. Apa faedah menyanyi bagi orang Kristen?

Referensi: Menyanyi, Watchman Nee, Yayasan Perpustakaan Injil