PENUMPANGAN TANGAN

 Pembacaan Alkitab: Ibr. 6:1, 2; Kis. 8:14-17; 19:5, 6; Mzm. 133:1-3; Im. 1:4; 3:2, 8, 13; 4:4, 15, 24, 29, 33

Alkitab dengan jelas memperlihatkan kepada kita bahwa orang yang percaya perlu dibaptis dan perlu menerima penumpangan tangan. Dalam Kisah Para Rasul ada dua tempat, yaitu Samaria dan Efesus, di sana terlebih dulu ada orang dibaptis, kemudian baru menerima penumpangan tangan. Itulah yang dilakukan para rasul pada masa itu, dan hal ini sangatlah jelas. Dalam Alkitab, hal penumpangan tangan bukan hanya satu ajaran, bahkan suatu teladan. Ibrani 6 memberi tahu kita bahwa kita wajib “meninggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh.” Dalam kehidupan orang Kristen, ada beberapa kebenaran dasar yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Apakah dasar (asas) pertama dari ajaran Kristus itu? Antara lain: pertobatan, percaya, pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan, dan hukuman kekal. Jelaslah Alkitab menampakkan kepada kita bahwa pembaptisan dan penumpangan tangan adalah dasar-dasar kebenaran.

Sebenarnya apakah yang dihasilkan oleh penumpangan tangan? Apa pula makna penumpangan tangan? Untuk memahami hal ini kita perlu membaca Imamat 1, 3, dan 4, yang paling banyak menyinggung tentang penumpangan tangan dalam Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama, penumpangan tangan seseorang di atas kepala seekor lembu, mengandung dua arti. Pertama, ialah bersatu. Penumpangan tangan yang tercantum dalam Imamat 1 berarti orang yang mempersembahkan kurban bersatu dengan kurban persembahannya. Jadi, arti pertama dari penumpangan tangan ialah bersatu. Penumpangan tangan dalam Perjanjian Lama kebanyakan berarti, aku bersatu dengan dia; aku adalah dia, dia adalah aku. Hari ini aku berdiri di atas kedudukan yang sama dengannya. Ketika ia dibawa ke hadirat Allah, berarti aku dibawa ke hadirat Allah. Dalam Perjanjian Lama, penumpangan tangan mempunyai satu makna lagi, yaitu menyalurkan berkat. Dalam Kitab Kejadian kita nampak Ishak memberi tumpangan tangan kepada kedua orang anaknya; Yakub memberi tumpangan tangan kepada kedua orang cucunya, Efraim dan Manasye. Ketika Yakub memberi tumpangan tangan kepada kedua cucunya, masing-masing tangan ditumpangkan di atas kepala cucu-cucunya, demikianlah ia memberi berkat. Hal itu berarti mentransmisikan atau menyalurkan berkat kepada mereka. Ia seolah berkata, “Aku memberkati kalian, memohon berkat bagi kalian. Berkat itu akan tersalur ke atas diri kalian, dan berkat itu diberikan kepada kalian.”

Mengapa orang Kristen perlu menerima penumpangan tangan? Mengapa setelah kita percaya dan dibaptis, harus ada rasul, yakni orang yang bertindak sebagai wakil Tubuh, memberi tumpangan tangan kepada kita? Kita perlu nampak bahwa Allah di bumi ini telah memperoleh seorang manusia yang mutlak mematuhi Allah, mewakili Allah, bahkan memperhidupkan hayat Allah. Allah pun telah melantik orang ini menjadi Kristus dan Tuhan. Allah telah menuangkan Roh-Nya sendiri ke atas Yesus, orang Nazaret. Ketika Allah menuangkan Roh-Nya ke atas diri-Nya sehingga Ia beroleh Roh Kudus, Allah menuang ke atas Dia sebagai Sang Kepala Tubuh. Urapan minyak itu dituang ke atas Sang Kepala. Tuhan Yesus mendapatkan pengurapan berdasarkan berdiri-Nya Dia di atas kedudukan sebagai Kepala. Terurapnya Tuhan Yesus adalah untuk Tubuh. Bagaimanakah caranya kita dapat menerima minyak urapan? Kita harus berdiri di atas kedudukan Tubuh. Jika aku berdiri di atas kedudukan Tubuh dan berdiri di atas kedudukanku yang sewajarnya dalam Tubuh, ketika minyak dituangkan ke atas Kepala, dengan sendirinya akan mengalir pula ke tempatku. Hanya orang yang tunduk di bawah kedudukan Kepala dan berdiri di atas posisi yang dikehendaki Kepala, yang bisa menerima minyak urapan tersebut.

Firman Allah memperlihatkan kepada kita, setiap kali ada orang menerima baptisan dan masuk ke dalam Kristus, pasti ada kuasa yang dilantik Allah, yaitu orang-orang yang disebut rasul, yang bertindak sebagai wakil Sang Kepala dan Tubuh untuk memberi tumpangan tangan kepadanya. Itulah makna penumpangan tangan. Begitu Anda diberi tumpangan tangan, kepala Anda segera tunduk, itu berarti mulai hari ini aku tidak lagi menjadi kepala, kepalaku tunduk di bawah kuasa. Ketika rasul bertindak sebagai wakil Tubuh memberi tumpangan tangan kepadaku, itu sama dengan ia bersekutu denganku dan bersatu denganku. Rasul mewakili Tubuh, sebab rasul adalah yang pertama dilantik Allah dalam gereja, karenanya ia dapat mewakili Allah. Sewaktu seorang rasul yang mewakili gereja berkata kepada Anda, “Saudara adalah seorang yang bersatu dengan Tubuh Kristus. Ketika minyak urapan mengalir dari kepala, pasti akan mengaliri diri Anda. Disebabkan Anda bersatu dengan Tubuh, maka minyak urapan pun mengalir ke atas diri Anda. Itulah sebabnya aku memberi tumpangan tangan kepadamu.” Makna tumpangan tangan ialah Anda telah bersatu dengan Tubuh Kristus. Rasul tidak saja mewakili gereja, juga mewakili Kristus. Yang pertama Allah lantik dalam gereja adalah rasul. Yang pertama itulah sebagai kuasa. Dengan kata lain, di sini terdapat kuasa perwakilan. Jadi sewaktu tangan rasul ditumpangkan ke atas kepalaku, tidak saja berarti gereja yang menumpangkan tangan, juga Kristus. Tujuannya ialah agar aku tunduk di bawah kuasa Tuhan. Sejak saat ini dan seterusnya aku adalah orang yang tunduk di bawah Kristus, Sang Kepala.

Pertanyaan:

  1. Jelaskan 2 arti dari penumpangan tangan.
  2. Mengapa orang Kristen memerlukan penumpangan tangan?
  3. Siapakah yang seharusnya melakukan penumpangan tangan?
  4. Apa kaitan antara penumpangan tangan dengan ketundukkan di bawah kuasa Kristus?

Referensi: Penumpangan Tangan, Watchman Nee, Yayasan Perpustakaan Injil

Leave a Reply