Tuhan meremukan insan lahiriah kita dengan dua macam tindakan yang berbeda. Tindakan secara tiba-tiba dan secara berangsur-angsur. Atas diri seseorang mungkin Tuhan membongkarnya secara tiba-tiba, kemudian baru secara berangsur-angsur. Ada juga orang yang setiap hari ada saja urusan sulit yang harus dia hadapi sampai pada suatu hari Tuhan membongkar dia secara hebat. pada diri sebagian orang pada prinsipnya sama, kalau tidak secara berangsur-angsur dulu tentu secara tiba-tiba lebih dahulu.
Waktu peremukan pada diri seseorang tidak bisa dipersingkat, sebaliknya bisa diperpanjang. Pada diri seseorang Tuhan hanya memerlukan beberapa tahun sudah menyelesaikan pekerjaan-Nya. Sebaliknya pada diri orang lain Tuhan memerlukan waktu yang lebih lama. Ini sungguh adalah perkara yang serius. Tidak ada yang lebih kasihan daripada memboroskan waktu Allah.
Pikiran kita mampu berkotbah, emosi kita mampu mengharukan orang lain untuk memberitakan jalan Tuhan, namun kita tidak mampu mempergunakan roh kita sehingga Allah tidak dapat melalui kita menjamah orang lain. Kita harus merelakan Tuhan mendapatkan suatu jalan menerobos diri kita. Jalan ini adalah salib, menerima salib artinya teremuknya insan lahiriah kita. salib itu mematikan insan lahiriah, salib itu memecahkan tempurung insani kita, salib itu membongkar segala sesuatu milik insan lahiriah kita. Begitu insan lahiriah anda diremukan, insan batiniah anda baru bisa keluar, sehingga roh anda pun bisa difungsikan. Begitu buli-buli itu dipecahkan Yohanes 12:3 mengatakan “dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.” Haleluya! Bagaimanapun kita harus membiarkan Tuhan mendapatkan sebuah jalan atas diri kita. Inilah permintaan asasi Tuhan atas diri kita.
Namun mengapa ada orang yang telah mengalami penanggulangan selama bertahun-tahun, tapi masih tetap seperti semula? Saya percaya ada dua penyebabnya. Yang pertama karena mereka berada di dalam kegelapan, sehingga tidak nampak tangan Allah. Ketika Allah sedang bekerja, ketika Allah sedang membongkar, mereka tidak tahu itu perbuatan Allah. Kita harus mengenal tangan yang menanggulangi kita itu bukan tangan orang dunia, bukan tangan anggota keluarga kita, bukan tangan saudara-saudari dalam gereja, melainkan tangan Allah. Terang ini harus kita miliki. Kita harus nampak segala sesuatu yang Tuhan lakukan, kita menerima itu, kita percaya, karena apa yang Tuhan lakukan tidak pernah salah.
Penyebab yang kedua adalah karena mereka terlalu sayang diri. Hal ini merupakan penghalang terbesar terhadap pembongkaran. Ingatlah segala kesalahpahaman, segala ketidakdamaian, dan segala ketidakpuasan, hanya ada satu penyebabnya, yaitu ada rasa sayang diri yang tersembunyi di dalam kita, sehingga kita selalu berupaya menolong diri sendiri. Inilah kesulitan yang paling besar. Timbulnya masalah sering kali disebabkan karena kita selalu berupaya menyelamatkan diri sendiri. Naik ke atas salib tanpa minum cuka campur empedu, barulah orang yang benar-benar mengenal Tuhan. Matius 27:34 mengatakan “Lalu mereka member Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.” Cuka campur empedu memberikan efek bius untuk mengurangi rasa sakit. Kita perlu merelakan insan lahiriah kita menyangkal diri kita supaya kita Tuhan ada jalan melalui kita, Dia bisa disalurkan melalui kita. Yohanes 12:25 berkata “Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.” Ketika insan lahirah kita yang diluar merugi barulah insan batiniah yang didalam bisa keluar dan Allah dapat tersalur melalui kita. Hanya mempunyai pengetahuan alkitab apagunanya? Orang yang mampu menyalurkan diri Allah barulah berguna.
Setelah insan lahiriah kita terpukul, tertanggulangi, melewati bermacam-macam peristiwa, ada bilur, ada luka yang membekas pada diri kita, barulah roh yang ada didalam bisa bebas dan tersalur keluar dari diri kita. kita paling takut kalau bertemu saudara-saudari yang masih utuh dan mulus, yang selamanya belum pernah ditanggulangi, selamanya tidak pernah berubah.
Semoga Allah membelaskasihani kita, agar Dia membentangkan dengan jelas jalan ini di hadapan kita, supaya kita tahu, inilah jalan satu-satunya, tidak ada duanya. Semoga Tuhan menampakkan kepada kita bahwa pada masa sepuluh tahun ini, atau dua puluh tahun ini, semua penanggulangan di atas diri kita adalah untuk hal ini, tujuannya juga untuk hal ini. Tidak ada seorangpun yang layak meremehkan pekerjaan yang Tuhan garapkan diatas diri kita. Tanpa terbongkarnya insan lahiriah segalanya ada di dalam otak, segalanya ada di dalam pengetahuan. Semoga Allah menanggulangi kita dengan tuntas.
Referensi: Remuknya Insan Keluarnya Roh, Watchman Nee, Yayasan Perpustakaan Injil.