HAYAT KITA

Pembacaan Alkitab: Kol. 3:4; Flp. 1:21; Gal. 2:19-20

 KRISTUS ADALAH HAYAT KITA

Alkitab menunjukkan kepada kita bahwa hubungan yang mendasar antara kita dengan Tuhan ialah “Kristus adalah hayat kita”. Setelah Kristus menjadi hayat kita, barulah kita dapat meneladani Tuhan dan memohon kepada-Nya untuk memberi kekuatan. Karena itu, “Kristus adalah hayat kita” adalah satu kunci. Kolose 3:4a mengatakan, “Kristus, yang adalah hayat kita.” Filipi 1:21a mengatakan, “Karena bagiku hidup adalah Kristus.” Semua ini memperlihatkan bahwa jalan kemenangan ialah “Kristus adalah hayat kita” dan “bagiku hidup adalah Kristus”. Jika seorang Kristen tidak mengerti makna kedua ungkapan ini, mustahil ia dapat mengikuti Tuhan, mustahil menang bersandar Tuhan, dan mustahil maju menempuh jalan Tuhan.

BAGIKU HIDUP ADALAH KRISTUS

Paulus berkata, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” Inilah rahasia kehidupan orang Kristen. Tuhanlah yang menjadi orang Kristen di dalam Anda, bukan Anda menjadi orang Kristen di dalam Anda sendiri. Bila Anda menjadi orang Kristen di dalam Anda sendiri, untuk bersabar terasa sulit, mengasihi sulit, rendah hati sulit, menanggung salib juga sulit. Sebaliknya, bila Kristus hidup di dalam Anda, bersabar terasa senang, mengasihi senang, rendah hati senang, memikul salib juga senang.

Saudara saudari, jika Anda sudah merasa letih dan kewalahan menjadi orang Kristen, dan jika Anda nampak bahwa sejak kini Anda tidak perlu hidup lagi, Anda akan merasa inilah satu Injil yang besar. Setiap orang Kristen boleh terhindar dari kehidupan yang meletihkan, inilah satu Injil yang besar! Anda tidak perlu memakai begitu banyak kekuatan untuk menjadi orang Kristen, dan tidak perlu memikul beban seberat itu! Inilah kehidupan orang Kristen: bukan aku yang hidup, melainkan Kristus yang hidup. Tadinya aku yang hidup, bukan Kristus; sekarang bukan aku yang hidup, melainkan Kristus.

AKU TELAH DISALIBKAN DENGAN KRISTUS

Mengapa hari ini “manusia” Anda masih tetap hidup? Anda telah mati tersalib, mengapa Anda masih tetap hidup? Anda perlu iman dan perlu menggunakan tekad Anda, yaitu meletakkan diri Anda di pihak Allah. Jika Anda setiap hari memandang pada “manusia” Anda, setiap hari mengharapkannya berbuat baik, tentu ia akan tetap hidup, ia tidak akan mati. Kita sudah bertahun-tahun salah, berbuat dosa, lemah, congkak, dan menjadi pemarah, seharusnya kita sudah putus asa terhadap diri sendiri. Kita harus datang ke hadapan Tuhan dan berkata, “Aku sudah cukup berusaha, sungguh tidak berguna; hari ini aku sudah tidak mau menghiraukannya lagi, Engkaulah yang melakukan! Aku telah mati di atas salib, sejak kini, biarlah Engkau yang hidup!” Inilah yang dimaksud dengan “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.”

HIDUP OLEH IMAN DALAM ANAK ALLAH

Dalam Galatia 2:20 masih ada dua kalimat yang sangat penting — “Hidup yang sekarang aku hidupi di dalam daging adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah . . .” (Tl.). Kristus hidup di dalam kita, sejak kini kita hidup oleh iman dalam Anak Allah; setiap hari kita percaya bahwa Anak Allah hidup di dalam kita. Kita berkata kepada Tuhan, “Tuhan, aku percaya bahwa Engkau hidup bagiku. Tuhan aku percaya bahwa Engkau menjadi hayatku, aku pun percaya bahwa Engkau hidup di dalamku.”

Kita perlu belajar mengakui bahwa diri sendiri adalah orang yang tidak mungkin menang. Karena itu, kita tidak bertekad lagi, melainkan menengadah dan berkata, “Tuhan, aku menengadah agar Engkau hidup di dalamku! Semua kehidupanku Engkaulah yang menggantikan aku. Engkau yang menggantikan aku menang! Engkau yang mengekspresikan hayat-Mu sendiri!” Kita perlu setiap hari percaya dan setiap hari berkata kepada Tuhan, “Tuhan, aku tidak berguna! Aku menerima salib-Mu. Tuhan, jagalah agar aku tidak bergerak lagi. Tuhan, Engkaulah yang menjadi Tuhan, Engkaulah yang hidup!” Jika Anda bisa percaya, menengadah, dan bersandar demikian, niscaya Anda setiap hari dapat bersaksi dan berkata, “Bukan lagi aku yang hidup, melainkan Dia yang hidup!”

Pertanyaan:

  1. Apa hubungan yang mendasar antara kita dengan Tuhan?
  2. Mengapa ada orang yang merasa bahwa menjadi orang Kristen itu teramat sulit?
  3. Bagaimana menerapkan “aku telah disalibkan dengan Kristus” dalam pengalaman?
  4. Apa yang dimaksud hidup oleh iman dalam Anak Allah? Bagaimana caranya?

Referensi: Hayat Kita, Watchman Nee, Yayasan Perpustakaan Injil

Orang yang Disalibkan

Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. (1  Korintus 2:3)

Berita yang Paulus beritakan adalah salib Tuhan Yesus Kristus. Apa yang ia proklamirkan tidak sia-sia karena ia adalah saluran yang hidup dari hayat ilahi. Dengan Injil tentang salib, ia melahirkan banyak. Namun dalam memberitakan firman salib, bagaimana dengan dirinya sendiri? Dia mengatakan ini: “Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar.” Dia sendiri adalah orang yang disalibkan! Mari kita lihat bahwa perlu orang yang disalibkan untuk memberitakan firman salib. Di sini Paulus sama sekali tidak percaya pada dirinya sendiri. Kelemahan, ketakutan dan gemetar atas dirinya, dia memandang dirinya benar-benar tidak berguna tanpa ketergantungan pada diri sendiri adalah tanda sejati bahwa dirinya telah disalibkan. “Aku telah disalibkan dengan Kristus,” Paul pernah menyatakan (Gal. 2:20). Dia lebih lanjut mengatakan ini: “Aku mati setiap hari” (1 Kor 15:31). Dibutuhkan Paulus yang sekarat untuk memberitakan penyaliban. Tanpa sekarat yang sejati atas diri, hayat Kristus tidak dapat mengalir keluar.