PROFESI ORANG BERIMAN

Pembacaan Alkitab: 2 Tes. 3:10-12

Profesi bagi orang Kristen merupakan satu perkara yang sangat penting. Kekeliruan dalam memilih profesi akan mengakibatkan perjalanan kris­tianinya tidak dapat ditempuh dengan baik. Sebab itu, setiap orang Kristen wajib menaruh perhatian atas hal pemilihan profesi. Ketika Allah menciptakan manusia, Ia telah meng­atur profesi bagi manusia. Profesi Adam dan Hawa pada mulanya adalah pemelihara taman, mengawasi dan mengelola taman Eden yang diciptakan oleh Allah. Jadi, profesi merupakan suatu hal yang sudah ada se­belum manusia berdosa. Setelah Adam dan Hawa berbuat dosa, bumi tidak lagi memberikan hasil kepada mereka, mereka harus mencari makan dengan mencucurkan keringat, yaitu menggarap tanah dan bercocok tanam, barulah dapat memperoleh makanan (Kej. 3:17-19). Hal ini menunjuk­kan kepada kita bahwa setelah manusia jatuh, profesi yang Allah tetapkan bagi mereka adalah bertani. Sampai hari ini kita harus mengakui bahwa umumnya para petanilah yang jauh lebih polos dan jujur daripada orang-orang yang berprofesi lain. Pada mulanya Allah menetapkan bahwa manusia harus bertani.

Sampai pada Kejadian 4, kita nampak Kain bercocok tanam, Habel beternak kambing domba. Kini jenis profesi bertambah dengan beternak. Jadi, beternak juga merupakan sejenis profesi yang Allah perkenan. Selanjutnya, ketika jumlah manusia di bumi sema­kin bertambah, muncullah berbagai jenis pertukangan, antara lain, tukang tembaga, tukang pembuat alat mu­sik, dan lain sebagainya (Kej. 4:22). Sampai pada masa pembangunan menara Babel, ada tukang batu, tukang kayu; tukang bangunan (Kej. 11:3-4). Sampai Kejadian 12, kita nampak Allah memanggil dan memilih Abraham. Profesi Abraham juga beternak, ia memiliki banyak lembu dan kambing. Demikian pula Yakub. Beternak merupakan profesi utama mereka.

Ketika orang Israel berada di Mesir, mereka be­kerja pada Firaun sebagai tukang membuat bata. Tetapi setelah mereka keluar dari Mesir, Allah menjanjikan mereka sebuah negeri yang kaya akan susu dan madu. Di sana jelas terdapat dua jenis profesi: beternak dan bertani. Buah-buah anggur di sana dilukiskan demikian besarnya, sehingga tandan-tandan anggur harus dipikul oleh dua orang (Bil. 13:23), ini jelas merupakan usaha pertanian. Allah berkata bahwa jika mereka menging­kari Allah dan menyembah berhala, maka Allah akan menyuruh langit seperti besi, bumi seperti tembaga, yakni tidak memberikan hasil kepada mereka (Im. 26:19-20). Ini pun jelas sekali menunjukkan bahwa pro­fesi mereka di negeri Kanaan yang dijanjikan itu ialah bertani dan beternak. Demikianlah beberapa jenis pro­fesi dalam Perjanjian Lama.

Pada masa Perjanjian Baru, dalam perumpamaan yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dalam Injil Matius, kita tahu bahwa bertani merupakan satu profesi yang asasi. Misalkan, pada pasal 13 tercantum perumpamaan penabur benih. Pada pasal 20 terdapat perumpamaan tentang kebun anggur. Pada Lukas 17 menyinggung ten­tang seorang hamba yang kembali setelah membajak tanah atau menggembalakan ternak. Pada Yohanes 10 Tuhan mengiaskan diri-Nya sebagai gembala yang baik, yang menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Jadi, bertani dan beternak merupakan profesi asasi yang Allah tetapkan bagi umat-Nya.

Di antara kedua belas murid yang dipanggil Tuhan, sebagian besar adalah nelayan. Terhadap murid yang asalnya sebagai pemungut cukai, Tuhan menyuruhnya meninggalkan profesi tersebut, tetapi kepada murid-murid yang asalnya sebagai nelayan, Tuhan berpesan pada mereka, mulai sekarang dan seterusnya mereka harus menjadi penjala manusia. Jadi menjadi nelayan juga merupakan profesi yang Allah perkenan. Lukas menjadi tabib, Paulus menjadi pembuat ten­da. Kedua profesi ini agak berlainan, yang terakhir merupakan usaha manufaktur atau industri atau peng­rajin. Kalau usaha pertanian berproduksi secara lang­sung, maka usaha perajutan, pertenunan, penjahitan, atau membuat tenda, itu tergolong sebagai usaha manufaktur atau industri. Di antara murid-murid Tuhan ada yang menjadi petani, ada yang menjadi pe­ternak, ada yang menjadi tukang, ada yang menjadi nelayan. Kalau mau ditambah lagi satu profesi, itu adalah pekerja (karyawan; bukan pekerja rohani); sebab dalam Perjanjian Baru dikatakan, “Sepatutnyalah pekerja memperoleh upah.” Pekerja adalah orang yang memper­oleh upah dengan mengeluarkan tenaga atau kepan­daian; ini pun satu profesi yang sesuai dengan Alkitab.

Dalam Alkitab Allah telah mengatur sedemikian banyak profesi bagi manusia, yang di dalamnya kita menemukan satu prinsip asasi, yaitu semua yang diper­oleh atau diterima manusia berasal dari alam, atau upah yang manusia peroleh dari pengorbanan waktu dan tenaga. Inilah prinsip profesi yang tercantum dalam Alkitab. Semoga saudara saudari yang baru percaya semuanya diperkenan Allah dalam hal profesi.

Pertanyaan:

  1. Mengapa perihal memilih pekerjaan menjadi penting bagi orang Kristen?
  2. Pada prinsipnya, pekerjaan seperti apa yang yang diperkenan Allah?
  3. Mengapa kita tidak dianjurkan memilih pekerjaan yang bertentangan dengan status kita sebagai anak-anak Allah? Berikan beberapa contoh.

Referensi: Profesi Kaum Imani, Watchman Nee, Yayasan Perpustakaan Injil