MENCARI KEHENDAK ALLAH

Pembacaan Alkitab: Yoh. 7:17; Mat. 10:29-31; Rm. 8:14; Mzm. 119:105; Mat. 18:15-20; 1 Yoh. 2:27

Sebelum kita diselamatkan, segala tingkah laku kita menuruti kemauan hati kita sendiri. Ketika itu, kita mengabdi kepada diri sendiri dan menyenangkan diri sendiri. Akan tetapi, se­karang kita telah percaya Tuhan, telah menerima Kristus sebagai Juruselamat, kita pun mengakui-Nya sebagai Tuhan yang kita layani. Setelah kita beroleh selamat, terjadilah suatu per­ubahan yang mendasar, yaitu semua tingkah laku dan cara hidup kita tidak lagi menuruti kesenangan diri sen­diri, melainkan harus menuruti kehendak Allah. Itu ber­arti setelah kita percaya Tuhan, inti kehidupan kita te­lah berubah; intinya bukan bagi diri kita, melainkan Tuhan.

Sekarang, yang menjadi masalah ialah bagaimana kita dapat mengetahui kehendak Allah? Dengan cara apakah kita dapat mengetahui kehen­dak Allah? Bila seorang Kristen ingin mengetahui ke­hendak Allah, ia harus memperhatikan tiga hal. Jika ke­tiga hal tersebut bisa dicocokkan, maka pengetahuan kita atas kehendak Allah cukup dapat diandalkan. Ke­tiga hal tersebut ialah:

  1. Pengaturan Keadaan Sekitar. Setiap peristiwa yang terjadi pasti telah melalui persetujuan Allah. Bila Bapa yang di surga tidak meng­izinkan, seekor burung pipit pun tidak mungkin jatuh ke bumi. Usaha Anda, keadaan sekitar Anda, suami atau istri Anda, orang tua atau anak-anak Anda, famili atau teman Anda, segala-galanya sudah diatur oleh Allah. Hal ini merupakan pelajaran pertama bagi kaum beriman.
  2. Pimpinan Roh Kudus. Roma 8:14 me­nerangkan, ”Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.” Kita adalah anak-anak Allah yang memiliki hayat Allah, maka Allah tidak saja memimpin melalui keadaan sekitar, Ia pun berbicara kepada kita melalui Roh-Nya di dalam batin kita, untuk memimpin kita. Kita adalah orang-orang yang dihuni oleh Roh Kudus, maka kehendak Allah dapat kita ketahui dari lubuk batin kita yang terdalam.
  3. Pengajaran Alkitab. Kehendak Allah juga diwahyukan kepada kita melalui Alkitab. Banyak prinsip atau teladan mengenai kehendak Allah telah tercantum dalam Alkitab. Maka, bila seseorang ingin mengetahui kehendak Allah, ia harus membaca Alkitab dengan saksama. Asalkan Anda melihat bagaimana keten­tuan dalam sabda Allah di masa lalu, Anda akan menge­tahui bagaimana kehendak-Nya pada hari ini.

Kehendak Allah selain dinyatakan dalam firman Allah, dalam roh manusia, keadaan sekitar, juga di­nyatakan di dalam gereja. Apabila Anda mencari ke­hendak Allah atas suatu perkara tertentu, di satu pihak Anda wajib dengan jelas memperoleh pimpinan Roh Kudus dalam batin Anda, perkara itu sesuai dengan ajaran Alkitab, dan ada pengaturan keadaan sekitar; di pihak lain, untuk beroleh jaminan yang lebih solid terhadap kehendak Allah itu, paling baik Anda mempersekutukannya dengan be­berapa orang yang mengenal Allah dalam gereja, supaya Anda mengetahui apakah mereka berkata ”Amin” terhadap apa yang Anda anggap sebagai kehendak Allah itu.

Terakhir, meskipun segala cara sudah benar, namun belum tentu setiap orang dapat mengetahui kehendak Allah. Anda harus ingat bahwa caranya sudah benar, orangnya pun harus benar, barulah berguna. Sekalipun caranya sudah benar, tetapi orangnya tidak benar tetap tidak akan berguna sedikit pun. Yang paling tidak ber­guna ialah bila orang itu di hadapan Allah mem­berontak, tetapi ingin tahu cara-cara mengeta­hui ke­hendak Allah. Seorang yang mau mengetahui ke­hendak Allah haruslah menuntut dari dalam batin dan berkata kepada Tuhan, ”Oh Tuhan, hamba ingin me­lakukan kehendak-Mu!”

Jangan sekali-kali kita menganggap perkara men­cari kehendak Allah itu sepele. Kita wajib menyadari bahwa dalam pandangan Allah kita bagaikan ulat kecil. Maka, alangkah besar perkaranya kalau orang yang sekecil dan sehina kita ini bisa mengetahui kehendak Allah! Semoga saudara saudari memahami dengan jelas bahwa mengetahui kehendak Allah adalah suatu perkara yang teramat mulia. Allah telah me­rendahkan diri-Nya untuk memberitahukan kehendak-Nya kepada kita. Karena itu, marilah kita belajar men­cari kehendak Allah dan berlutut menyem­bah, me­mustikakan, serta melakukan kehendak Allah!

Pertanyaan:

  1. Apa pentingnya mencari kehendak Allah?
  2. Bagaimana caranya mengetahui kehendak Allah?
  3. Apa motivasi yang benar dalam mencari kehendak Allah?

Referensi: Mencari Kehendak Allah, Watchman Nee, Yayasan Perpustakaan Injil

Leave a Reply