MEMILIH JODOH

Pembacaan Alkitab: Ams. 31:30; 1 Kor. 7:7-9; Kej. 2:18

PERLUNYA MEMILIH JODOH

Pada waktu Allah menciptakan manusia, dalam pandangan-Nya, Adam dan Hawa masing-masing me­rupakan manusia separuh. Setelah kedua manusia itu disatukan, barulah menjadi seorang manusia yang sem­purna dan utuh. Kita percaya bahwa orang yang di­jodohkan oleh Allah tidak boleh bercerai. Karena itu, ki­ta harus menemukan orang separuh lainnya yang Allah jodohkan dengan kita.

Baik tidaknya pernikahan saudara saudari muda, besar sekali pengaruhnya bagi gereja, karenanya sau­dara saudari yang dewasa tidak dapat tidak harus memperhatikan masalah ini. Jika saudara saudari muda dalam masalah pernikahan tidak berjalan di jalan yang lurus dan menimbulkan kesulitan, kesulitan keluarga mereka kelak juga akan men­jadi ke­sulitan gereja, sehingga beban yang harus kita tanggung akan menjadi berat sekali.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH JODOH

(1). Tarikan Alamiah. Jika Anda ingin meni­kah dengan seseorang, maka faktor-faktor tarikan alamiah itu penting sekali. Jika Anda ingin memilih se­se­orang menjadi jodoh Anda, Anda harus berkenan akan kehadirannya, dan Anda harus bisa menikmati penyer­taannya. (2). Kesehatan Tubuh. Kasih yang besar mungkin dapat melampaui kelemahan tubuh, itu suatu fakta. Akan tetapi, di pihak lain kita harus menyadari bahwa dalam keadaan biasa tidak setiap orang memiliki kasih sebesar itu. Jika ada sepihak yang tubuhnya selalu tidak sehat, sering sakit, maka pi­hak yang lain pasti akan mengalami pengor­banan yang amat besar, sehingga dengan sendirinya akan menyulitkan kehidupan pernikahan itu. (3). Masalah Keturunan. Masalah pernikahan harus dilihat dari jarak jauh, juga harus memperhatikan masalah keturunan, meneliti kesehatan pribadinya, harus pula melihat kesehatan ne­nek moyang atau leluhurnya. Ini bukan hanya bertalian de­ngan ilmu kedokteran, tetapi juga ada kaitannya de­ngan Alkitab. Allah adalah Allah yang membenci kejahatan. Siapa saja yang membenci Allah, Ia akan menuntut dosanya sam­pai tiga dan empat keturunan. Dan siapa saja yang mengasihi Dia dan menuruti perkataan-Nya, Allah akan men­cu­rahkan kasih-Nya sampai beribu-ribu keturunan. Karena itu, Anda harus memper­hatikan bagaimana sebenarnya masalah keturunan ke­luarga calon jodoh Anda itu, sebab hal tersebut sangat besar sangkut pautnya dengan separuh masa hidup Anda yang terakhir. (4). Keadaan Keluarga. Setiap orang, sedikit atau banyak, pasti mirip dengan ke­luarganya. Perhatikanlah keadaan standar moral keluar­ga calon jodoh Anda: adakah cita-cita yang tinggi, ba­gai­manakah pandangan mereka terhadap suatu per­kara, adakah prinsip yang keras, bagaimana sikap orang laki-lakinya terhadap perempuan, dan sebaliknya. Asalkan Anda memperhatikan hal-hal ini, Anda pasti mengetahui bagaimana kelak keluarga Anda jadinya. (5). Masalah Umur. Mengenai umur, ada umur jasmani, ada pula umur mental. Persoalannya tergantung pada apakah Anda me­mentingkan umur jasmani atau umur mental. Ditinjau dari umur jasmani, memang lebih baik saudara lebih tua daripada saudari. Tetapi, ditinjau dari umur mental, umur saudari lebih tua pun baik juga. Ada orang yang mementingkan aspek jasmani, ada pula yang mementingkan aspek mental. Karena itu, mengenai aspek umur kita tidak mempunyai peraturan yang kaku. (6). Persamaan dalam Watak dan Kegemaran. Jika pernikahan seseorang ingin benar, harus ada persesuaian watak; atau harus ada persamaan dalam kegemaran dan kesenangan. Jika dalam suatu perkawin­an tidak ada kecocokan watak atau kegemaran, ce­pat atau lambat keluarga ini pasti akan kehilangan da­mai sejahtera, dan kedua belah pihak pasti akan men­derita. (7). Masalah Kelemahan. Apakah kelemahan itu? Misalnya, ada orang yang malas, ada pula orang yang rajin. Rajin merupa­kan kebaikan, sedangkan malas merupakan kelemahan. Ada sebagian kelemahan yang tidak dapat diterima, yang tidak mampu kita tanggung. Jika diteruskan, niscaya pernikahan ini tidak akan sukses. Karena itu, Anda harus mempertimbangkan baik-baik sebelum menikah, apakah mampu menang­gung kelemahannya itu atau tidak. (8). Karakter. Sukses tidaknya suatu perkawinan juga ditentukan oleh karakter kedua pihak yang dapat saling dihormati. Sekali-kali istri tidak boleh meremehkan suami­nya atau pun sebaliknya. Jika ada unsur demikian, keluarga ini sudah habis. Karena itu, kedua pihak harus saling meng­hormati karakter satu sama lainnya. (9). Dapat Hidup Berdampingan dengan Sesamanya. Setiap orang yang ingin menikah harus memiliki satu syarat pokok, yaitu ia harus dapat hidup berdampingan dengan orang lain. Kalau seseorang tidak dapat cocok dengan orang lain, pasti juga tidak cocok dengan Anda. Kalau dalam kehidupannya ia selalu tidak cocok dengan orang lain, bagaimana ia bisa cocok dengan Anda? Prosentasenya pasti sangat kecil dan sangat sulit. (10). Haruslah Seorang yang Mempersembahkan Diri kepada Tuhan. Jodoh Anda haruslah seorang yang mempersembahkan diri kepada Tuhan. Ini berarti harus sama-sama bertekad melayani Tuhan, sama-sama memper­sembahkan diri dengan mutlak kepada Tuhan, sama-sama hidup bagi Allah, ha­rus ada persembahan diri. Jika ini sudah ada, niscaya pernikahan Anda telah memiliki satu dasar yang kokoh.

Pertanyaan:

  1. Mengapa penting sekali memperhatikan masalah memilih jodoh?
  2. Apa hubungan memilih jodoh dengan gereja?
  3. Sebutkan beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jodoh.

Referensi: Memilih Jodoh, Watchman Nee, Yayasan Perpustakaan Injil

Leave a Reply