Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5)
Seorang anak Allah meminta-Nya janji mengenai mata pencahariannya. Suatu hari dia membaca firman: “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibr. 13:5). Dia terkejut dan bersukacita oleh firman ini. Janji sedemikian memiliki syarat: yang pertama harus bebas dari keserakahan akan keuntungan dan puas dengan apa yang sudah dia miliki, sebelum ia dapat mengalami tunjuangan suplai Tuhan yang berhuni. Dia mengatakan Amin dan Amin akan janji ini. Dalam dua puluh tahun terakhirnya di satu sisi dia mempertahankan prinsip bahwa “jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.” (2 Tes. 3:10) dan di sisi lain mengalami Tuhan yang menjaga tepung dalam tempayan tidak habis dan minyak dalam buli-buli tidak berkurang (lihat 1 Raja-raja 17:8-16). Tuhan tidak menyalahi dia ataupun meninggalkan dia.